PERJUANGAN PRISILA JAKADEWA DAN 5 PEREMPUAN, 4 AGUSTUS 1980

 


Pers yamenadi - Pada Tanggal 4 Agustus 1980, Prisila Jakadewa, Seorang ibu rumah tanggah dan pejuang visi politik bangsa Papua bersema 5 perempuan lainnya dari Ormu, Tanah Merah, Jayapura memimpin perlawanan di kota Jayapura dengan mengibarkan bendera Bintang Kejora di depan Kantor Gubernur Provinsi Papua.

Siapakah Priskila Jakadewa ? Dari mana ia mendapat semangat perjuangan itu ? Priskila Jakadewa, lahir di Depapre, 1 Juli 1951. Ibunya meninggal, pada saat ia berusia 4 Tahun. Lodewijk Jakadewa, Ayahnya pada awalnya bertugas sebagao Guru Injil, tetapi kemudian aktif dalam kegiatan politik sejal tahun 1950an. Ia memdirikan sebuah partai politik: Democratisch Volks Partij pada awal tahun 1957. Partai ini dibubarkan bersama partai yang lainnya oleh Presiden Soekarno pada tanggal 15 Kuli 1963. Pak Jakadewa yang menolak pembubaran partai tersebut dijebak para pendukung Indonesia yang aktif di Abepura pada waktu itu. Ia kemudian dijebloskan kedalam penjara Abepura. Setelah dibebaskan, ia meneruskan perjuangannya dan meninggal dunia beberapa tahun kemudian. Prisila bangkit melanjutkan perjuangan ayahnya. 

Sehingga, pada tanggal 4 Agustus 1980 itu, Prisila Jakadewa bersama dengan lima orang perempuan lainnya tadi, menurunkan benderah merah putih dan menaikkan bendera Papua Barat didepan Kantor Gubernur Provinsi Papua (Irian Jaya saat itu). Ke lima orang perempuan lain yang ikut dalam peristiwa ini masing-masing: Barbarina Ikari, Vonny Jakadewa, Mery Yarona, Reny Jakadewa dan Minggas Fisrewa. Semuanya berasal dari Ormu, Tanah Merah, Jayapura.

Sebelumnya, dalam bulan juli 1980, Prisila Jakadewa menghadiri sejumlah pertemuan di Abepura Gunung (dibelakang Lembaga Pemasyarakatan Abepura). Pertemuan tersebut digelar oleh beberap pejuang OPM seperti : Bas Mikawa, Saul Bomay, Herman Mirip, Pilipus Kambu, dan Paulus Kuntui. Yang menghadiri pertemuan pertama ini dari kota masing-masing : Prisila dan Suaminya, Paulines Kenop dan Barbarlina. Dalam pertemuan pertama itu, Andarian Tu menyerahkan sebuah Bendera Papua Barat. Secara Umum, tujuan pertemuan ini, menurut pihak OPM ialah membahas tema: bagaimana mensosialisasikan ideologi Papua Barat Merdeka kepada masyarakat Kota Jayapura dan sekitarnya. Caranya? Menaikkan bendera Bintang Kejora di kota, Titik. 

Mula-mula Paulinus Kenop, suaminya Priscilla memperingatkan dampak dari rencana untuk menaikkan bendera pada saat dibahas pada tanggal 2 Agustus 1980. Karena memang penulis, mengetahui bahwa menaikkan bendera Bintang Kejora pada waktu itu berarti: Penjara seumur hidup atau mati ditembak ditempat.nTetapi tidak ada yang bisa mengendorkan semangat Prisila dalam memperjuangkan kemerdekaan dari penjajah Indonesia.

Sehinggal 2 hari kemudian, pada tanggal 4 Agustus 1980 Prisila Jakadewa dan 5 Orang perempuan Papua tadi menaikkan bendera Bintang Kejora setelah menurunkan bendera Merah Putih yang sedang berkibar dihalaman depan Kantor Gubernur Provinsi Papua. Mereka ditanggap oleh aparat keamanan klonial Indonesia pada saat itu juga dan ditahan selama 3 tahun, lapu diajukan ke Pengadilan Negeri di Jayapura.

Sumber : Benny Giyai, 2011. Hidup dam Karya Jhon Rumbiak. Halaman.101-102. Penerbit:Deiyai. Jayapura.

Catatan : Dipublis sebagai bahan pendidikan politik sejarah Perjuangan Bangsa Papua Barat.


REPOST: West Papua Information Center-WPIC 

Previous article
Next article

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Ads Post 2

Ads Post 3