SEJARAH GEREJA MENCATAT : TANGGAL 06 APRIL ADALAH HARI LAHIRNYA GEREJA KINGMI DI TANAH PAPUA Tahun 1960

 

logo gereja kingmi GKIP

Oleh : Pdt. Obeth Magai, S.Th

Sejarah adalah suatu peristiwa atau segala sesuatu yang benar – benar terjadi pada masa lampau yang harus diingat dan dicatat oleh generasi ke genarasi, zaman ke zaman. Peristiwa apapun yang dialami, dilakukan oleh seseorang, suatu kelompok orang, organisasi, bangsa tidak boleh dilupakan, karena dia merupakan suatu kenangan yang ditinggalkan. Kenangan – kenangan itu adalah peristiwa – peristiwa yang baik ataupun buruk, menguntungkan dan atau merugikan.

Organisasi Gereja Kemah Injil (KINGMI) di tanah Papua dan Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Wilayah di tanah Papua mempunyai sejarah tersendiri. Sejarah mencatat bahwa tanggal 06 April adalah hari lahirnya Gereja Kemah Injil (KINGMI) di tanah Papua yang ditetapkan dalam Konferensi pertama Sinode KINGMI di tanah Papua tanggal 6 April 1962. Sedangkan tanggal 13 Januari adalah hari masuknya Injil di tanah Papua melalui oranganisasi gereja KINGMI tepat di Enarotali – Paniai 13 Januari 1939. Gereja Kemah Injil (KINGMI) di tanah Papua dan Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Wilayah I, II dan III di tanah Papua selalu sama – sama memperingati kedua tanggal tersebut. Kelihatannya peringatan kedua tanggal tersebut pasti banyak kalangan yang sedang tidak mengerti bagian sejarahnya bagi kedua gereja Kemah Injil ini.

Tanggal 13 Januari adalah Injil masuk di tanah Papua yang telah mulai diperingatinya sejak tahun 2009 setelah gereja KINGMI kembali dari Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Wilayah Papua pada tahun 2006. Selama pada masa gereja GKII Wilayah Papua dari tahun 1983 hingga tahun 2006, tidak pernah temukan sejarah ini dan sehingga tidak diperingatinya. Setelah gereja KINGMI menemukan sejarah ini, mengakui peristiwa ini yang dianggap sebagai satu peristiwa yang terpenting, maka Gereja KINGMI di tanah Papua selalu
memperingatinya sebagai HUT Injil masuk di tanah Papua dengan berbagai bentuk kegiatan gerejani sampai pada tahun 2016. Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Wilayah I, I dan III Papua baru mengerti dan menjadi ikut – ikutan dengan gereja KINGMI di tanah Papua sejak tanggal 13 Januari 2015.

Demikian juga tanggal 6 April yang selalu diperingatinya oleh kedua gereja tersebut. Hal ini kadang membingunkan sebagian anggota kedua warga gereja, gereja – gereja tetangga dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota seluruh Propinsi Papua dan Papua Barat. Karena hari hah-nya kegiatan HUT tersebut kadang undanganya disampaikan oleh kedua gereja ini kepada Bupati/Wali Kota, Gubernur, Kepala Distrik dan Instansi yang lainnya. Sehingga Para Bupati dan Wali Kota serta Gubernur bingun juga bahwa mana yang harus memenuhi kedua undangan tersebut. Tidak hanya untuk memenuhi undangan. Tetapi kadang juga Panitia HUT yang dilakukan oleh kedua gereja selalu mengajukan Proposal bantuan pemerintah. Disini pemerintah kadang bingun untuk memberikan bantuan sesuai dengan permohonan dari Panitia.

Sampai pada tanggal 6 April 2016 ini Gereja Kemah Injil (KINGMI) di tanah Papua telah membentuk Panitia HUT lahirnya Gereja Kemah Injil (KINGMI) di tanah Papua yang ke 54 di tingkat Klasis – Klasis, Koordinator – Koordinator dan Sinode KINGMI di seluruh tanah Papua. Tidak hanya di kalangan gereja KINGMI di tanah Papua saja, tetapi sadar atau tidak sadar, mengerti atau tidak mengerti sejarah kedua gereja ini, warga Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Wilayah Papua I, II dan III juga telah dan sedang membentuk Panitia HUT tersebut dengan berbagai kegiatan – kegiatan yang dilakukan dalam rangka menyambut peringatan HUT tersebut. Para Panitia pasti sudah memikirkan untuk mengajukan proposal kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dan Gubernur. Undangan dari kedua gereja juga pasti akan datang kepada Para Bupati / Wali Kota dan Gubernur atau pejabat gereja tetangga.

Oleh sebab itu, mari kita kembali melihat bersama dalam Buku Sejarah Gereja Kemah Injil (KINGMI) di tanah Papua yang ditulis oleh Pdt. Yosia Tebai, MA sebagai pelaku sejarah Gereja KINGMI di tanah Papua (halaman 297 – 299) dan Buku Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) di tanah Papua yang ditulis oleh Alex Rumaseb (halaman 170 – 171). Biar kedua sumber buku ini yang memberi kita jawaban yang pasti bagi kita semua. Di sana memberitahukan kepada kita generasi sekarang ini bahwa tanggal 06 April adalah hari berdirinya Gereja Kemah Injil (KINGMI) di tanah Papua. Dinama Sejarah gereja mencatat bahwa di Beoga pada tanggal 11 November 1961 Misi CMA melakukan pertemuan dengan beberapa hamba Tuhan Pribumu Irian Jaya (Papua) diantaranya adalah Matius Tebai, Isak Pakage, Bernadus Pigome, Zet Yeimo, Elisa Gobai, Suben Witipo, Sili Wetipo, Yokobai Tabuni, Sem Magai, Tita Magai, CH.D. Paksoal, dan Yosia Tebai.

Dalam pertemuan tersebut Misi CMA menyampaikan kepada beberapa hamba Tuhan pribumi di atas ini bahwa gereja yang selama ini dibawah penanganan Misi CMA (Gereja Zending) harus berdiri sendiri sebagai gereja pribumi di Irian Jaya (Papua). Para hamba Tuhan pribumi ini walaupun pendidikannya tidak sampai tinggi, tawaran tanggung jawab besar terhadap pelayanan Tuhan ini telah diterima dengan penuh percaya Kepada Yesus yang punya gereja.

Dengan demikian dalam pertemuan itu telah menyepakati bersama untuk membentuk Gereja Pribumi dengan nama gereja KINGMI Irian Jaya (Papua) dengan satu sistim Pemerintahan Gereja Pretibyrial Sinodal. Saat itu juga telah menyepakati tempat dan waktu Pemilihan Badan Pengurus Sinode KINGMI yang pertama, yaitu di Ermaga Ilaga Puncak pada tanggal 8 – 11 Maret 1962. Maka tempat pengambilan kesepakatannya untuk menghasilkan akan terbentuknya gereja KINGMI di tanah Papua ini telah mendirikan sebuah tuguh yang megah dan diresmikan oleh Gubernur Propinsi Papua, Lukas Enembe, S.IP. MH pada tagnggal 4 Juni 2014, (seperti yang terlihat di foto yang ada ini).

Hasil pemilihan Badan Pengurus Sinode Pertama adalah Ketua Sinode Pertama : Ch.D. Paksoal (Bapak Kandung dari Pdt. Paul Paksoal, M.Div, Ketua GKII Pusat sekarang), Wakil Ketua : Matius Tebai, Bendahara : Yosia Tebai.
Setelah pemilihan Badan Pengurus Sinode pertama gereja KINGMI Irian Jaya (Papua), mereka juga memutuskan tempat dan waktu pelaksanaan Konferensi Sinode KINGMI pertama untuk menetapkan dan mengkokohkan nama Gereja, menyusun Program serta melakukan Pelantikan Badan Pengurus yang telah terpilih yaitu di Bomouw (Kab. Deiyai) dimana Jemaat yang Pdt. Paksoal bertugas, pada tanggal 6 – 9 April 1962. Maka secara organisasi, tanggal 6 April diambil dan ditetapkan sebagai hari berdirinya gereja KINGMI di Irian Jaya (di tanah Papua).

tugu berdirinya Gereja Kingmi 


Sejarah Gereja Kemah Injil (KINGMI) di tanah Papua dan Sejarah Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) di tanah Papua menjelaskan juga bahwa memang selama masa gereja GKII Wilayah Papua mulai dari tahun 1983 hingga 2006 itu selalu kita memperingati tanggal 6 April ini dalam berbagai bentuk kegiatan. Karena organisasi gereja GKII itu bukan suatu organisasi yang baru yang dibentuk, tetapi 7 (tujuh) Sinode Kemah Injil Gereja Masehi Indonesia (KINGMI) yang ada di seluruh Indonesia yaitu KINGMI Jawa dan sumatera (KINGMI – JASUM), KINGMI Kalimantan Barat (KINGMI – KALBAR), KINGMI Sulawesi Utara (KINGMI -BAHTERA), KINGMI Kalimantan Timur (KINGMI – KALTIM), KINGMI Indonesia Timur (KINGMI – KINGMIT), KINGMI Sulawesi Selatan (KINGMI – KIBAIT) dan KINGMI Irian Jaya (KINGMI IRJA). Gereja KINGMI ini mempuyai berbadan hukum dengan Akte Notaris, AD/ART KINGMI Nomor 37 Tanggal 20 Maret 1973 Surat Keterangan Telah Mendaftarkan Diri di Depag RI.No.E/VII/62/424/73. Sistem Pemerintah Gereja KINGMI adalah Prestibyrial Sinodal. Dan sebutan susunan tingkatan pengurus gereja adalah tingkat yang paling atas disebut Sinode yang membawahi sejumlah Klasis dan Klasis membawahi sejumlah Jemaat dan Jemaat membawahi sejumlah perkumpulan umat Tuhan. Selanjutnya, setelah 7 (tujuh) Sinode KINGMI dibubarkan dan direbut menjadi Kesatuan Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII), maka diperbaharui juga Akte Notarisnya dengan Nomor 14 Tahun 1984 Telah Terdaftar di Departeman Agama RI Nomor 87 tahun 1987. Tadinya sebutan Pengurus tingkat Sinode menjadi Pengurus GKII Pusat yang membawahi sejumlah Wilayah yang tadinya Sinode, Pengurus Wilayah membawahi sejumlah Daerah yang tadinya Klasis dan Daerah membawahi sejumlah Jemaat dan Jemaat membawahi sejumlah perkumpulan umat Tuhan.

Sekarang gereja GKII Wilayah Papua sudah kembali ke tanah Papua yang adalah tempat lahirnya gereja KINGMI melalui mekanisme organisasi gereja yang resmi sejak tahun 2006. Maka tanggal 06 April merupakan tetap hari berdirinya Gereja Kemah Injil (KINGMI) di tanah Papua, bukan hari berdirinya Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) di tanah Papua. Buktinya bahwa Peringatan HUT tanggal 6 April yang dilakukan dikalangan Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) adalah hanya dilakukan di tanah Papua sementara GKII Wilayah dan Daerah yang lain di seluruh Indonesia tidak melakukan apa – apa, pada hal Gereja GKII itu berpusatnya di Jakarta. Ini membuktikan bahwa tanggal 6 April adalah suatu peritiwa yang benar – benar terjadi atau dilakukan oleh Gereja Kemah Injil (KINGMI) di tanah Papua.

Sedangkan Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) dilahirkan pada tanggal 1 – 8 Februari 1983 dalam suatu pertemuan yang diselenggarakan di Wisma Kare, Ujung Pandang, sekaligus yang menjadi wakil kepada Pemerintah Indonesia (menurut Buku Sejarah Gereja GKII di tanah Papua, Hal, 58 – 59). Sejarah ini sangat jelas, maka saya (Pdt. Obeth Magai, S.Th) mengatakan hahwa Perayaan HUT Gereja KINGMI tanggal 6 April yang masih dilakukan oleh warga GKII Wilayah di tanah Papua I, II dan III itu tidak dibenarkan.
Karena itu mulai sekarang (tanggal 6 April 2016) warga GKII Wilayah Papua I, II dan III alangkah baiknya tidak boleh melakukan aksi – aksi atau kegiatan – kegiatan dalam bentuk apapun, baik dalam bentuk Ibadah Syukuran, Pawai dan bentuk kegiatan lainnya. Kalau GKII Wilayah Papua masih memperingati tanggal 6 April itu, berarti dianggap sudah masuk di kamar orang lain, tidak tahu diri dengan sejarahnya.

Penjelasan sejarah gereja yang saya sampaikan ini, rupanya tidak akan senang membacara, menerima bagi saudara – saudara seiman dalam Kristus (segenap warga GKII Wilayah I, II dan III Papua) yang dengan semangat telah membentuk Panitianya, dengan semangat Panitia bersama Badan Pengurus GKII Wilayah dan Daerah serta Jemaat – Jemaat sedang giatkan kegiatan – kegiatan dalam rangka menyambut dan memeriahkan pelaksanaan HUT gereja tanggal 6 April tahun 2016 ini. Saya tidak bermaksud untuk melemahkan semangat yang berapi – api oleh para Panitia yang sudah dibentuk. Saya minta maaf kepada segenap warga gereja GKII Wilayah I, II dan III Papua. Tapi inilah sejarahnya yang dapat saya baca dan tahu sehingga saya harus menyampaikan. Kita ingat bahwa hari berdirinya Gereja GKII adalah pada tanggal 1 – 8 Februari 1983, sedangkan tanggal 6 April adalah HUT Gereja KINGMI di tanah Papua. Sejarah tertulis Gereja KINGMI di tanah Papua dan Sejarah tertulis Gereja GKII di tanah Papua yang memberitahukan hal ini kepada kita, bukan saya (Pdt. Obeth Magai, S.Th) yang mengatakannya.


Penulis adalah Pengurus Gereja Kemah Injil KINGMI ,Pos PI MAPIA,Klasis Kamuu,Koordinator Dogiyai,


sumber : Papualives.com

Previous article
Next article

1 Komentar

Ads Post 2

Ads Post 3