Paroki Segala Orang Kudus Diyai Dekenat Tigi menghayati Jumat Agung

Ratusan umat Katolik Paroki Orang Segala Kudus Diyai  menghayati Jumat Agung [Foto : Nagobiset/KP]


Deiyai, KAWASANPUBLIC.COM -  Bertempat di Bukit Bintang Pagouya,  Paroki Segala Orang Kudus (SOK) Diyai, bersama Pastor Paroki Rangkap Dekan Tigi, merayakan Hari Jumat Agung,  pada  Jumat (07/04/2023). Deiyai Papua Tengah. 


1. Makna Jumat Agung bagi Umat Katolik


Dalam sejarahnya, Jumat Agung adalah hari yang sangat penting untuk umat Katolik karena hari tersebut sekaligus menandai peristiwa penyaliban Yesus Kristus yang dilakukan di Bukit Golgota. Penyaliban Yesus dilakukan untuk memikul dosa manusia.


Secara umum Makna Jumat Agung adalah hari yang suci sekaligus hari kesedihan karena penyaliban Yesus Kristus, penebusan dosa dan puasa. Di hari tersebut umat Katolik akan menggelar berbagai rangkaian ibadah seperti puasa, kebaktian, khotbah di gereja, doa, atau menyanyikan lagu pujian bagi Yesus.


Dalam agama Kristen Katolik, Jumat Agung jadi salah satu dari tiga hari suci lain yakni Kamis Putih dan Paskah. Umat Kristen akan merayakan Paskah atau Kebangkitan Yesus Kristus tiga hari setelah Jumat Agung. Ketika Paskah masyarakat Kristen umat Katolik, prosesi peribadahan biasanya dilakukan mulai malam paskah atau Sabtu petang hingga disebut Sabtu Suci.


Setidaknya ada tiga makna Jumat Agung bagi Umat Kristen katolik secara umum yakni sebagai berikut.


2. Ampunan untuk Umat Manusia

Jumat Agung jadi momen penyadaran untuk umat Kristiani bahwa ampunan Tuhan sangat penting bagi manusia. Selain itu pengorbanan yang dilakukan Yesus adalah cara Tuhan memperlihatkan cintanya kepada umat manusia sekaligus jadi momen pengampunan untuk umat manusia.


“ Maka Yesus Berkata, Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”


3. Penderitaan Bukanlah Akhir


Jumat Agung juga menjadi pembelajaran bahwa penderitaan yang dialami oleh manusia bukanlah akhir dari segalanya. Yesus juga mengajarkan bahwa siapapun manusia yang menjadi umatnya harus siap menanggung beban dan penderitaan hidup yang harus dijalani dengan perjuangan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Matius 16:24:


"Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya Jika seseorang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku".


Reporter  : NAGOBISET 

Previous article
Next article

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Ads Post 2

Ads Post 3