Contoh Teks Orasi Demo Singkat beserta Cara Membuatnya dalam Bahasa Indonesia

 


Sastra - Jika ditelaah dari pengertiannya, orasi memiliki makna persis dengan pidato. Jika orasi adalah komunikasi secara lisan tentang suatu isu yang disampaikan kepada khalayak umum, maka pidato memiliki definisi yang sama hanya saja konsep pelaksanaannya berbeda.


Pidato cenderung dilakukan di tengah situasi formal dan terstruktur, sedangkan orasi cenderung dilakukan di situasi non formal dan cenderung dilakukan di luar ruangan.


Teks orasi sendiri diartikan sebagai jenis teks atau tulisan yang berisikan gagasan, pendapat, dan pengetahuan yang kemudian disampaikan atau dibaca di depan umum. Jenis teks ini nantinya dibacakan di depan umum oleh seorang orator.


Hingga kini, orasi masih kerap dilakukan untuk menyampaikannya kepada publik terkait suatu isu.


Orasi yang dilakukan dengan benar faktanya dapat membangun suatu proses berbagi gagasan, pengetahuan, dan juga pendapat mengenai suatu isu.


Cara Membuat Teks Orasi yang Baik


Lantas, bagaimana cara membuat teks orasi yang baik dan benar? Nah, di bawah ini adalah langkah-langkah membuat teks orasi yang bisa kamu ikuti:


1. Menentukan topik


Pertama-tama, kamu harus menentukan topik yang ingin dibahas terlebih dahulu. Biasanya, orasi akan mengangkat isu hangat yang mempengaruhi nashi atau masa depan khalayak luas.


2. Menyusun struktur teks


Langkah selanjutnya adalah menyusun teks dengan struktur yang jelas. Mulailah dengan menulis kalimat pembuka, kemudian perkenalkan diri, menjelaskan dasar dari isu yang diangkat, dan barulah sampaikan gagasan atau pendapat terkait isu tersebut.


3. Membuat detail kerangka


Kemudian, susunlah kerangka karangan agar lebih sistematis dan bisa menjabarkan gagasan dengan mendalam dan mudah dipahami.


4. Menulis isi


Lanjutkan dengan menulis isi-isi dalam orasi. Mengapa harus ditulis? Hal ini dilakukan agar pembahasan tidak terbawa kemana-mana disebabkan oleh emosional yang sangat kuat.


5. Penutup dan kesimpulan


Silahkan buat penutup yang berisi kesimpulan. Jangan lupa untuk menyampaikan harapan dari orasi yang dilakukan terhadap isu yang diangkat.


6. Koreksi ulang


Terakhir, lakukanlah koreksi ulang terkait hasil tulisan untuk orasi. Minimal jangan sampai kamu salah menggunakan kalimat dan sesuaikan dengan irama yang akan digunakan nanti.


Contoh Teks Orasi : Ada banyak contoh teks orasi yang bisa dengan mudah kamu temukan di jejaring internet.


Berikut ini adalah salah satu contoh teks orasi yang KAWASANPUBLIC.COM kutip dari laman MOMIKOS.com:


Apa kabar rakyat Indonesia? Kami datang bukan untuk membuat kekacauan, bukan untuk mengusik ketenangan kalian semua, tetapi kami datang untuk menyadarkan kita semua dari ketidak pedulian kita kepada sesama, dan kami datang untuk aksi damai sebagai bentuk perlawanan melawan tindak korupsi di Negara Indonesia ini.


Indonesia adalah bangsa yang besar, bahkan banyak yang bilang tanah kita tanah surga. Namun, jutaan rakyat direnggut  kesejahteraannya oleh para pemimpin yang korup, tikus-tikus bangsa yang selalu benar di mata hukum.


Sejak 17 agustus 1945, Indonesia telah merdeka dari penjajah, tetapi ternyata udara kemerdekaan hanya diperuntuhkan untuk segelintir golongan, bukan kepada rakyat kecil.


Dikala bangsa-bangsa lain terus berlomba membangun industri, pendidikan dan infrastruktur negaranya, kita masih tergletak lemah tak berdaya digroroti korupsi.


Apakah ada yang tahu sudah berapa uang rakyat yang pernah dikorupsi tikus-tikus di Negara ini?


Tak ada yang bisa menjawab ini, karena terlalu banyak saudara-saudaraku, tetapi siapa masih yang peduli dengan itu semua, kalo setiap orang, setiap golongan sibuk menyuarakan kepentingan masing-masing.


Bumi pertiwi menangis, menangis melihat setiap hari bangsa ini selalu dilanda kasus-kasus baru, dan semuanya kebanyakan kasus korupsi.


Ini membuktikan betaparakusnya para pejabat Negara ini, merampas uang rakyat untuk memperkaya diri pribadi. Masihkah kita akan diam saudara-saudaraku?


Jangan hanya menjadi pemuda yang penakut dan membiarkan korupsi di Indonesia terus terjadi.


Tindakan korupsi adalah kejahatan yang sangat bejat, uang rakyat dihabiskan untuk kepentigan pribadi. Korupsi di Negara ini telah merugikan rakyat dan Negara puluhan triliun bahkan ratusan triliun.


Korupsi jelas-jelas adalah virus ganas yang mampu menumbangkan suatu bangsa besar ini, oleh karena itu wajib kita basmi. Tetapi masih adakah orang yang peduli dengan itu semua?


Masih adakah orang yang peduli dengan nasib bangsa? Masih adakah orang yang peduli akan hak rakyat yang terampas? Kalau masih ada yang peduli, jangan diam, bangkit dan bersuaralah.


Ini adalah negeri kita, bangsa kita, tanah kita, rumah kita, dan kita tidak boleh membiarkan korupsi menindas rakyat, kita rebut kemerdekaan untuk kita wahai rakyat dan pemuda Indonesia.


Para pemangku kekuasaan Negara ini telah menjadi buta, buta akan penderitaan rakyat. Telah menjadi tuli, tuli akan tangisan anak-anak yang tidak sekolah, dan mereka telah berubah menjadi piranha yang mampu menghabiskan uang rakyat hanya dengan sekejap mata.


Rakyat hanya menangis menyaksikan perampasan diseluruh penjuru nusantara yang dilakukan pemimpinnya sendiri. Dengan congkaknya para koruptor berjalan di bumi pertiwi ini tanpa malu, malah bangga atas kejahatannya.


Apakah mereka berhak hidup saudara-saudaraku? Apakah mereka berhak menginjak bumi pertiwi ini saudara-saudaraku?


Mereka tak pantas hidup saudara-saudaraku, penipu-penipu berdasi pantasnya kita jebloskan kepenjara saja. Namun, apakah hukum kita mampu untuk melakukan itu? Apakah mereka bernani mengungkap kebenaran?


Wahai saudara-saudaraku, hukum bangsa kita seakan tak mampu berbicara lagi, para penegaknya telah di bayar oleh para koruptor untuk menyelamatkan mereka di meja hijau.


Maka dari itulah kita disini untuk menuntut hukum yang bersih dari kepentingan-kepentingan suatu golongan atau individu, hukum harus independen, hukum harus tegas dalam menindak para koruptor, kalau perlu hukuman mati pantas kita berikan kepada para koruptor. Setuju?


Kepada seluruh mahasiswa di seluruh penjuru nusantara, mari kita saling bergandengan tangan membentuk pagar manusia yang kuat, untuk melawan korupsi di Negeri ini.


Hukum seakan tak berdaya lagi melawan korupsi, takkan ada lagi harapan kalau kita para mahasiswa juga tidak peduli lagi dengan nasip jutaan rakyat jelata di negeri ini. sekarang, para wakilk rakyat kita tak mampu lagi mewakili rakyat, tak mampu lagi menjadi penyambung lidah rakyat Indonesia, karena mulut mereka telah jadi bisu disumpal dengan kepentingan-kepentingan mereka sendiri.


Hidup mahasiswa! Hidup mahasiswa! Hidup mahasiswa!


Kawan-kawan semua, jangan kita gentar berdiri di barisan paling depan untuk melawan apapun bentuk penindasan di negeri ini. sudah terlalu lama virus korupsi melanda bangsa kita, oleh karena itu hari ini harus kita hapuskan dari bumi pertiwi.


Sudah terlalu banyak rakyat yang sengsara dikarenakan pencurian besar-besaran uang rakyat bangsa ini. Sekarang marilah kita berpegang tangan membentuk barisan untuk maju.


Nasib bangsa ini bukan di tangan presiden lagi, bukan pula di tangan wakil rakyat lagi, tetapi di tangan para para pemudanya yang cinta kepada bangsa sendiri. Siapa kita? Siapa kita? Siapa kita?


Kita adalah mahasiswa, mahasiswa pergerakan yang tidak terikat oleh suatu kepentingan, tetapi menyuarakan kepentingan rakyat yang tumbuh dari dalam hati, bukan atas perintah siapapun.


Selagi kita masih merasa mahasiswa, mahasiswa peduli akan masa depan bangsa, mari kita terus berjuangan melawan korupsi dan apapun bentuk penindasan yang merenggut hak-hak rakyat bangsa Indonesia. Asslamualaikum wr. Wb.



Itulah informasi yang bisa KAWASANPUBLIC.Com bagikan terkait contoh teks orasi singkat beserta cara membuatnya.


Sumber: Momikos.com

Previous article
Next article

1 Komentar

Ads Post 2

Ads Post 3