Pacaran bisa dilupakan tetapi Sahabat sejatih bisa ditinggalkan namun sulit dilupakan, “Nogei Hormat”

ist penulis opini : MK

Pacaran bisa dilupakan tetapi Sahabat sejati bisa ditinggalkan namun sulit dilupakan, “Nogei Hormat”

oleh : Marius Kedepa/ Awega Bintang Timur 

Opini – Pers Yamenadi – Sudut kota Jayapura, mengingat kembali kisa kenangan yang terekam dibenak sanubarih Ku (Marius Kedepa) dan sahabat lama saya Fis Kudiai, SH, dimasa-masa kecil kami disaat bangku SD-SMP di kampung Bogodide.

Kini hari sudah milai siang, rasanya bingun mau melakukan ketika hari mulai suram cuaca yang tak bersahabat. Dalam pikiran pikiran ku mengingat kembali serta membayangkanku membayangkan kisa pahit manis dimasa kecil kami yang dimana kita berbagi carita, canda tawa di saat itu.

Niscaya kehidupan sahabat kami kian sudah berpisah dimana sebagai anak anak yang tentunya tak terpisahkan yang namanya pendidikan derajat berikutnya yaitu SMA/Kuliah. Kendati demikian Negeri kembali murung kota Numbay  mendung master hujan menguasai alam kota Mamta semesta raya. Merajut kenangan banyak cerita Hai sosok teman Ku yang jauh disana.

Pagi ini mentari tak mengeluarkan senyum indahnya, tapi aku tak menyerah dengan kondisi yang tak bersahabat ini. Aku mulai bangkit move on panjang Yah!!!! Seperti biasanya, kopi, menulis tentang imajinasi dicoret mengenakan pena dan buku harian tetap terjaga di samping tubuh.

Imajinasiku menyapa pikiran, jari-jemari kembali menari di atas kertas kosong, hati yang terluka berhasil mengiris tulang -tulang hasil lembayung duka yang masih membayangi hariku wahai TEMAN (Fis Kudiai).

Hubungi Obrolan :

MK : “Slamat pagi, Maga (FK),

FK Maga : Wae Nogey, selamat pagi juga.

MK : apa kabar disana,

FK : AMIN Kabar baik Puji Tuhan seperti biasanya,

MK : Syukurlah!

Sambungkan carita lanjut percakapan telp Video Call (VC), Dia yang kuceritakan  adalah sahabat kecil sosok  Fis Kudiai, dia penggemar saya serta pendengar yang paling setia yang perna saya kenal dikala itu.

Sejak di Sekolah (SMP) ketika jam alarm berbunyi pagi pukul 06.00, mulai diskusi betapa kerasnya kehidupan beban yang sulit dibayangkan namun demi mempertahankan kehidupan memikul beban itu yakni sebagai anak usia dini sekolah SMP yang jauh dari orang tua tercinta tentunya.

Saya menjemput Fis kudiai di rumahnya kebetulan rumahnya dekat dengan sekolah, alunan  mentari sang fajar yang berbicara menyinari memberikan solusi untuk saya. kami berangkat bersama ke   SMP N 1 AGARADE TOYAIMUTI. Sebuah sekolah yang bersejarah kedudukannya di Agadide, Paniai, Papua Tengah,

Sekolah itu kami saya dan teman saya berdiskusi bahwa sekolah ini adalah penyelamat para generasi mudah murid peserta didik yang tak henti-hentinya generasi ke generasi semangat yang luar biasa mencetak generasi yang berkualitas dan berbobot yang ceria terus memberikan inspirasi/didikan yang baik bagi kami.

Selain itu, sebagai anak mudah normal tentu tidak terlepas namanya berpacaran mulai berpacaran namun diminta berkata lain, pacar itu tak berselang lama, Iya aku mulai mengambil kesimpulan dan berkata cuekin “Nona, ko siapa ko datang hanya memainkan perasaan, saya mulai menyadari koi menganggap saya hanya payung yang menutupi kamu   disaat hujan, hujan berhenti koi kastinggal akan tanpa kabar panitan”. Okelah ko lanjut saya sadar karena perempuan banyak sekali”. Su mengerti toh.

Sejujurnya saya, masih trauma dengan masa lalu jadi, Tidak lagi kembali pacar di dekatnya dan mencari yang cocok dengan saya. Percakapan mulai asyik dalam perjalanan pulang antara saya dan  sahabatku Fis.

Sahabat saya Fis sarankan kepada saya, Katanya “Ahk nogey, sa percaya nanti ko dapat yang terbaik dan sa yakin de yang terakhir dia akan menyesal atas perbuatan yang perna diperbuat kepada Nogei,” usulnya.

Ada waktu baik bagi kita dimana Tuhan titipkan yang terbaik darinya, wajarnya manusia kadang pikirnya belum mendalami dan mengambil kesimpulan karena “Mereka  belum tahu nogey yang sebenarny” kata Fis Kudiai, saat percakapan telpon berlansung. Pada Jumat, 10 Mei 2024.

“Terima kasih teman suh kasih saran untuk saya”. Ucap MK.

Penulis menyimpulkan semua perjuangan pasti ada waktunya menghasilkan nasib yang baik ataupun buruk, pendidikan lanjut, pacar boleh namun jangan pernah meninggalkan tanpa kepastian alasan yan jelas, awali dengan cara yang baik mestinya akhiri juga dengan cara yang sama pula. Teman yang baik Ia akan membantu kita dan memberikan solusi yang baik bagi kita, jadi bersahabatlah teman yang menerima dan selalu ada disaat baik dan buruk. Terima kasih semuanya. (*)

Penulis : Marius Kedepa mahasiswa yang sedang kuliah di Universitas Cenderawasih/ Fakultas Ekonomi dan Bisnis, alias mantan ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan.

Editor : Kegamempigu_dk

Previous article
Next article

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Ads Post 2

Ads Post 3