Harapan masa depan bukan milik mereka

Doc Pri Gipedy
.               

Opini : Gipedi (*)

Jakarta. KABARWONE.COM - Tetapi kenapa bisa milik mereka harapan masa depan itu. Orang sukses itu semakin malah belajar  hal-hal kecil dan kemudian mendidiknya  sendiri apa yang mereka lakukan hari ini itu.

" Orang cerdas merasa bodok, orang cerdas semakin belajar dan mempelajari materi-materi yang belum dapat pelajari sebelumnya. tujuan dan maksud mereka mempertahankan moral etika  dan nilai-nilai akademisi baik, pelajaran akademisi maupun non-akademisi untuk dapat mengembangkan kepada memory penyimpanannya mereka. 

" Orang bodok merasa sudah pintar dan tidak perlu pelajari lagi ajaran-ajaran yang dapat diajarkan dari guru-guru sekolah SD (Sekolah dasar) ataupun dosen pembimbing kampus mengapa  karena rencana mereka merencanakan  untuk masa depan itu milik mereka, Padahal belum tauh jalan arahnya  kemana sekarang.

Menurut pribadi saya, saya tidak perluh bikin berat tidak dikarenakan mengapa kan sudah jelas bahwa jika saya belajar sekarang masa depan bukan milik mereka,

Saran dan masukan dari teman, ketika kita mulai seimbang seluruh pengetahuan yang kita pelajari tentang apapun selama kita sedang duduki pendidikan bahwa, kami bisa saja tetapi ada satu sarannya itu, begini kita sudah sepakat bahwa ketika kita duduk bersama jangan jadikan dirinya menjadi pura-pura baik dengan kami di saat ini. "Katanya.

Bersambungnya, Kedua kali aku mendengar,  sepertinya  Jhon katakan  kali ini. itu faktanya 1 Tahun lalu juga sempat aku dengar itu teman satu dari kampus setelah kita kelas satu mata kuliah dan waktu istirahatnya kita biasa duduk  di kantin. 

Kemudian setelah kita pesan minuman sebelum kita mulai  lanjut cerita  selanjutnya dan kita pesan minuman  berpesan dari teman dia, tidak lama satu menit kemudian ternyata aku dengar begini, kata dia, teman kalau kita duduk disini itu bukan menghabiskan waktu sisa yang baik ini tetapi, waktu yang baik ini kita alihkan ke apa yang kita dapat pelajari dari tadi mata kuliah itu.  " Materi apa.!

Sempat teman bertanya kepada saya, jhon kamu masih ingat  tidak tadi dosen mengajar kita itu. " Kata teman, ketika kita mulai berdiskusi sambil minum Teh manis.....

Dijawabnya aku, iyah benar sekali teman, sedikit aku masih ingat tapi, kita inikan manusia biasa jadi agak bingung sekali jika teman masih ingat boleh ajarin dong biar aku  juga mengerti kan supaya materi-materi yang  akan datang satu minggu ke depan itu  tidak terjadi lagi  seperti di saat ini yang masih bingung itu.

Oh iyah,,, kita mulai diskusi yah,,, materi yang tadi itu seperti;  " Harapan masa depan bukan milik mereka"?  "Kita diskusi topik ini perlu dibahas dalam pendidikan setiap mahasiswa karena topik ini terkait dengan harapan masa depan kita.

Lanjutnya.  "kata dia,  Tidak keluar dari konteks ini  "Harapan masa depan " konteks ini sangat berat sekali kawan, karena masalah masa depan yang sedang terjadi terhadap lingkungan disekitarnya, seperti yang sedang mengalami setiap anak-anak mulai dari SD, SMP, sampai di perguruan tinggi akan timbul perubahan besar  hal dampak  negatif ;

1. Untuk mendidik TK, SD, banyak  cara, untuk cara sederhana yang mereka belajar dengan semangat dan lebih fokus ke tujuan belajar mereka, tetapi guru juga kurangnya mengontrol kepada anak-anak sehingga  akan timbul hal yang sama jika terhadap mereka malas mau belajar.

2. Ini masalah harapan masa depan mahasiswa sekarang juga dapat terpengaruh oleh berbagai cara yang dimainkan oleh medsos (media sosial)  akhirnya terpengaruh dengan kampus  mereka. 

3. Untuk tujuan dan maksud kita bahas sekarang ini  jelas supaya tidak terpengaruh tujuan dan aktivitasnya. 

4. Jangan ditunggu kesuksesan dari teman mu anda, kenapa kamu tidak sama-sama dengan teman mu anda, jika kamu ditunggu keberhasilan teman mu anda, jika dibaliknya  bikin malu diri anda sendiri.

5. Jika bukan, lihat  sendiri nanti  orang lain sukses di media sosial mempromosikannya berkali-kali dan pertanyaannya, kenapa kah anda  tidak bisa di promosikan  keberhasilan mu anda di media sosial. "Kata dia,  pada saat berdiskusi tentang " harapan masa depan kita."

Kesimpulannya, kembali menjelaskan dari teman, tentang tadinya,  "Harapan masa depan bukan milik mereka?  Berarti topik ini jelas ya,,, 'kita sudah tauh topik ini sehingga sekarang kita berdua pesan sama-sama antara kita dua sendiri dan  di luar dari kampus kita saling sayang dan kita teman bermain tetapi jangan dulu dengan hati, mengapakah aku katakan begini, kita dua sebagai mahasiswa yang lebih banyak tauh jika kembali ke kampus antara kita,  ada masalah besar yang nanti kita sama-sama serang masalahnya itu "harapan sukses" intinya di kampus adalah tempat bersaing jadi teman jangan lupa satu hari besok siapkan peluruh mu anda, agar banyak orang dapat tembus disini. 
" Tutupnya. (*)


Report : Gipedi 
Previous article
Next article

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Ads Post 2

Ads Post 3