Pengkaderan Itu Bermula Dari Keluarga Sendiri

.
ist Penulis 
              

Nabire, KAWASANPUBLIC.COM Tertanggal 12 Mei tahun 23, Pengkaderan berawal dari keluarga kampung Sendiri  sebagai kata yang ditunjuk pada seorag pemilik jiwa  Kader/kaderisasi.

Konteks Kader adalah: suatu kata bermakna yang musti setiap manusia miliki dan melakukan dalam mengembangkan kepada  Regenerasi  untuk mempersatukan dalam satu ikatan/kelompok  namun itu, mendorong memotivasi apa yang anda memiliki suatu kekuatan atau ilmu kepada Regenerasi. Sehingga mereka pun dapat memiliki kemapuan kekuatan untuk masa depan sebagai pengikut jejak mu.

Kader disebut juga: membangun basis, menanam basis, memperkuat kan basis, memperbanyak basis, mana modal. Dan, kader untuk mempersiapkan generasi baru sebagai pengikut dan Penyesuaian dalam aspek apapun yang anda musti akan diharapakan. Ketika anda kaderisasi ? Maka pastikan menyesuaikan apa yang anda diperintahkan, tentu diselesaikan hanya sekejap waktu.

Contoh lain dalam kontes Kader merupakan: pemberian ilmu yang telah dimiliki kepada generasi baru, memotivasi pikiran baik, mengatakan ke jalan yang benar, mengakomodir kan dalam satu kelompok, memberikan kekuatan Fisik dan mental, serta memberikan  kekuatan finansial, moril/sarana dan prasarana. Maka mereka juga, mempersiapkan kekuatan jaringan kepada orang yang dianggap bisa dan punya karakter pengertian sehingga menjadi pengikut"nya ketika muncul suatu konflik/peperangan. Peperangan dalam Sosial, Ekonomi, Politik dll nya.

Kaderkan mereka yang masih belum sama sekali mengetahui sesuatu hal yang anda mengetahui lebih dahulu itu, sebab mereka pun dapat mengetahui apa yang anda ketahui.

Kaderkan Mereka yang belum sama sekali memiliki  apa yang anda telah miliki itu, sehingga mereka juga merasa puas seperti yang anda puas. Sebab mereka telah bekerja membanting tulang ketika anda dalam proses perjuangan.

Anda sebagai orang pertama yang memiliki ilmu.

Andan sebagai orang pertama yang memiliki pengalaman tersebut, maka memberikan saudaramu pengalaman itu, agar dia mengikuti jejak pikiran mu.

Anda juga sebagai orang pertama yang memiliki lembaga. Maka kaderkan saudaramu yang sedang menyusul itu.

Andan pun sebagai orang bermula memiliki kekuatan pendorong sarana dan prasarana, maka fasilitasi kan generasiku yang masih belum berkembang dalam perkembangan aspek itu.

Anda sebagai pemilik kekuatan utama/orang pertama, tentunya sangat momentum. Namun itu, jangan fokus  memandang lurus/depan aja namun?? Pandanglah kebelakang, sebab dibelakang mu ada berbagai familimu Stem baik menunggu mu dengan peminatnya tinggi untuk mengikuti jejak mu. Kemampuan mereka telah siap, namun hanya karena tidak ada pengertian maka mereka versi ketidakmampuan sebagai penonton bola.
  
Akibat/dampak dua hal Positif dan Negatif  dalam konteks Kader YAKNI:
1. Dampak Positif,,
   - Kader itu, modal dasar.
   - Kader itu, kekuatan dasar.
   - Kader itu, kekuatan basis.
   - Kader itu, mempersiapkan kekuatan.
   - Kader itu, mengantisipasi dalam peperangan. di-masa mendatang.

2. Dampak Negatif,,
    - Jika tidak kader, tentu menimbulkan konflik-
       horisontal ketika anda habisnya masa.
    -  Jikalau tidak kader, tentu tertumbul-
       penyesalan Diklat waktunya.
    -  jika tak kader, mana mungkin akan ikut
       Ketika anda menjadi pelaku dlm suatu
       pelaku peperangan
    -  apabila tidak kaderisasi, maka tidak ada
       cerita dimasa depan bagi anak cucu mu
       kepada saudaranya. Sebab segalah-
       perbuatan itu, tetap akan muncul dalam
       hubungan keluarga.

Pengkaderan kepada orang lain juga memang sangatlah penting, tetap?? Suatu saat ketika mereka memiliki kekuatan, maka tetap akan menjadi lawan/musuh....dan tidak akan ada cerita baik kepada keluarga cucu pada masa mendatang. Dibalik kader mu kepada pihak kedua/orang lain?? Tentu juga akan balik piring  dan muncul perbandingan dalam suatu peperangan menjadi perlawanan sehingga bermunculan dampak Negatif.

Oleh sebab itu, Sehingga untuk menjaga dan mengantisipasi dampak"  negatif, maka sebelumnya harus mempersiapkan kader" baru yang bermula dari keluarga/ kampungnya. Segala-galanya adalah kembali pada keluarga,  sebab keluarga itu tetap berprinsip dalam satu tujuan, satu pikiran, satu pendapat, dan satu tindakan....yang tidak dapat dipisahkan oleh siapapun sampai selamanya (ABADI). 

Maslah apapun itu Kembali pada hubungan keluarga, keluarga itu tidak mungkin terpisah.

Kader Berawal dari Tungku Api, sebab tungku api itu dasar  untuk bagaimana kita menempuh dalam segala hal peperangan. Jikalau tidak ada kaderisasi dari tempat??  Tentu....tujuan yang diharapkan itu musti gagal dan ragu bingung.

Salam Kaderisasi Kepada Dia Saudara 

Potret: Demianus Nawipa
Editor: Bersama Yikobi Gobai 
Previous article
Next article

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Ads Post 2

Ads Post 3