Pemkab Paniai, Diharapkan Perhatikan Dampak Buruk Tumbuhan Eceng Gondok, Tumbuhan Biota Air Laut Danau Paniai

Ist : Tumbuhan Eceng gòndok di perairan pinggir danau Paniai. / Sumber foto suarapapua.com





Oleh : Jimmi K


Alurpapua.com - Tumbuhan yang sedang mengembang di permukaan perairan danau Paniai, seharusnya perlu di atasi oleh pemerintah kabupaten dan masyarakat yang mendiami di tempat atau kabupaten Paniai.


Tumbuhan yang sedang mengembang di permukaan air danau paniai, memiliki daun yang tebal yang membuat danau Paniai mengapung. Tahuka bahwa tumbuhan ini bukan tumbuhan asli di bumi cendrawasi, tahuka tumbuhan ini perusak lingkungan alam perairan, tahuka tumbuhan ini merusak keindahan danau Paniai, bahkan tumbuhan ini berasal dari sungai Amazone yang bertempat di negara lain yakni dari Brasil.


Bagaimana bisa ada di danau paniai ?

Ternyata tumbuhan Eceng Gondok cepat sekali mengebar di lerairan di seluruh Dunia termasuk Indonesia sampai di Papua hingga danau paniai di Paniai.


Tumbuhan ini memiliki ciri - ciri hidum mengapung di perairan. Ciri - ciri anatominya mempunyai batang, berdaun tunggal, bentuk oval, warna hijau. 


Selain itu, Eceng Gondok merupakan tumbuhan yang proses pertumbuhan sangat cepat dan mudah menyebar melalui saluran perairan menuju ke perairan yang lain ( habitat baru ), oleh gulma yang dalat merusak lingkungan perairan.


Selain proses pertumbuhan yang begitu cepat, tumbuhan itu tahan terhadap perubahan air, baik itu arus air, temperatur, ketersediaan nutrein dan lain sebagainya. 


Untuk itu tumbuhan Enceng Gondok sering kita temui di sungai, danau, tempat - tempat penampungan air, dan lain sebagainya.


Perlu di pahami bahwa dampak negatif yang di timbulkan oleh tumbuhan tersebut sangat di khawatirkan.


Nah, efek negatif yang sedang terjadi di perairan permukaan danau Paniai diantaranya :


" Perairan Danau Paniai Menjadi Dangkal "

Karena Eceng Gondok mampu merusak lingkungan di sekitar dan menjadi penyebab kedangkalan. Itu karena Eceng Gondok yang suda mati akan menumpuk sedikit demi sedikit ke permukaan danau, sehingga lama - kelamaan danau Paniai akan menjadi dangkal.


" Mengurangi Jumlah Oksigen (O2) Dalam Air"

Karena perkembangan dan pertumbuhan begitu linca tumbuhan ini bisa menutupi seluruh perairan danau Paniai, akibatnya jumlah cahaya yang masuk kedalam air akan semakin berkurang.


" Berkurangnya Massa Air "

Jika pemerintah Kab. Paniai benar - benar tidak di atasi dengan serius, maka tumbuhan Eceng Gondok ini bisa mengebar hingga ke seluruh permukaan danau Paniai, dengan begitu akan menyebabkan jumlah kehilangan air akan bertambah ( Evaptranspirasi ) hanya karena tumbuhan Eceng Gondok yang begitu cepat tumbuh dan memiliki daun yang lebar.


" Meningkatnya Habitat Baru "

Dengan semakin banyak tumbuhan Eceng Gondok, maka akan membuat habitat - habitat baru yang akan bermunculan.


Di lain sisi juga bisa menjadi faktor penyebab timbulnya penyakit. "Merusak Panorama Alam Dan Keindahan Alam" Jika tumbuhan Eceng Gondok di daratan ia seperti rumput liar, cuma bedanya Eceng Gondok tumbuh di perairan, untuk itu perlu adanya penanganan, supaya perairan serta panorama alam tetap terlihat indah.



"Mengganggu Lalu Lintas Danau Paniai" Bagi para nelayan sanyat di sayangkan karena perahu nelayan ( para nelayan ) Paniai sering terjebak dan sulit untuk bergerak.



Sama halnya dengan perahu jongsong, demikian juga sangat di khawatirkan sebab lalulintas jongsong selalu di halangi oleh tumbuhan Eceng Gondok tersebut, sehingga perahu jongsong selalu terjebak dan sulit untuk bergerak. 


Lalulintas perakran dari distrik ke kabupaten di Kab.Paniai adalah jalan satu - satunya bagi ASN, pedagang, serta semua masyarakat di Paniai.


Maka olehnya itu untuk memwujutkan Motto Paniai "AWETAKO ENAA AGAPIDA" yang disebut "Hari Esok Adalah Hari Yang Cerah", maka hari ini juga pemerintah Kab.Paniai di bolehkan untuk di buka mata untuk penanggulalangan dengan tindakan untuk mengatasinya, seperti cara - cara yang di lakukan di danau Kerinci.


Kini banyak yang di manfaatkan dari tumbuhan Eceng Gondok ini, diantaranya sebagai bahan campuran pakan ternak, pengolah limbah industri, bahan pembuatan kerajinan tangan dan lain sebagai nya.


Namun, Eceng Gondok masih tetap menjadi persoalan serius di kawasan perairan ( ekosistem air ) di danau Paniai.



Penulis : Adalah Mahasiswa Papua Yang Sedang Pengenyam Pendidikan Di Uncen, Ilmu Sains (Aktivis Lingkungan)

Previous article
Next article

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Ads Post 2

Ads Post 3