Pendidikan sosiolis Papua: π°π ππππππ πΊπππππππππ π²ππππππ
Ideologi, Sosialis dan komunis memang sangatlah tidak sama, bukan saja filosofinya yang berbeda arti dari segi bentuk, ingin bertanya kepada siapa tetapi dari segi metode dan tujuan pun tidak sama.
Demikian ada semangat yang sama dari dua aliran yang sering kedua istilah yang memaknainya berbeda tetapi digunakan dalam konteks yang sama atau sebaliknya. Kesamaan yang dimaksud penulis adalah dalam soal demi akan keduanya sama-sama berpihak kepada pembelaan atas keadaan penderitaan masyarakat 5 dan berbasis kepada nilai kolektivitas dan solidaritas dalam membangun metode/ paham yang dianutnya paham yang dianutnya. Selain itu paham sosialisme dan komunisme Lahir menjadi suatu kekuatan ideologi sebagai reaksi atas ketidaksetujuan dan penentangan keras terhadap keberadaan liberalisme dan kapitalisme sebagai ideologi yang menekankan kepentingan individu. Serta kuat berpegang kepada pandangan hasil pemikiran yang nasionalisme.
Namun demikian, perlu kiranya penjelaskan spesifik mengenai kedua sosialisme dan komunisme sebagai suatu kekuatan ideologi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, sebab dalam perjalanan sejarahnya, dua paham ini memiliki sifat dan metode gerakan politik maupun apa yang menjadi cita-cita akhir politiknya sangatlah berbeda, Bahkan dalam kenyataannya ketika sosialis sebagai paham diterapkan dari kedua pengikut Ideologi itu saling bertentangan. Ada baiknya penulis Uraikan kerangka berpikir dari dua Paham sosialis tersebut yang akan dijelaskan dalam uraian lebih lanjut di bawah ini.
πΊπππππππππ
Sosialisme, pada hakikatnya berpangkal dari kepercayaan diri manusia, melahirkan kepercayaan pula bahwa segala penderitaan dan kemelaratan yang dihadapi dapat diusahakan melenyapnya penderitaan dan yang diakibatkan pembajakan politik dan ekonomi di mana penguasa dan pengusaha dengan semangat liberal dan kapitalnya, memiliki kekuatan penuh mengatur kaum Kebanyakan warga negara, nasionalisme dan individualisme itu, mendorong sebagai orang mencari cara baru guna pemecahan masalah sosial tersebut tanpa harus dilakukan dengan kekerasan.
George Langsbury, pimpinan partai buruh, menulis dalam bukunya (1934) dijelaskan :
"Sosialisme, Berarti cinta kasih, kerja sama, dan persaudaraan dalam setiap masalah kemanusiaan merupakan satu-satunya perwujudan dari iman Kristiani. Saya sungguh yakin, Apakah orang itu tahu atau tidak, mereka yang setuju dan menerima persaingan dan pertarungan satu dengan yang lain sebagai jalan untuk memperoleh roti setiap hari, sungguh melakukan penghianatan dan tidak menjalankan kehendak Allah".
Oleh karena itu kelahiran sosialis, bila dari aspek sejarah tidak terlepas sebagai reaksi atas liberalisme dan kapitalisme, tetapi secara visual filosofi paham ini di inspirasikan kuat dari perintah agama. Nina nilai-nilai memiliki peran penting terhadap lahirnya gagasan sosialisme.
Di Eropa jelas akan agama Kristiani akarnya telah demikian kuat bersemai dalam kehidupan masyarakat Barat membangun ideologi sosialis ini. Pada tahun 1942, Uskup Agung Canterbury, William Temple, dalam bukunya mengemukakan Pemikiran yang sangat dekat dengan sosialisme. Iya juga memiliki pandangan bahwa setiap sistem ekonomi untuk sementara maupun selamanya memberikan pengaruh gereja harus ikut mempersoalkannya. Apakah pengaruh itu mengarah pada pengembangan sifat kekristenan, dan jika jawabannya sebagai atau seluruhnya negatif gereja harus berusaha dapat mungkin untuk menjamin perubahan dalam sistem ekonomi tersebut, sehingga gereja tidak menemukan musuh tetapi Sekutu dalam sistem itu.
Dalam konteks politik misalnya, adanya perhatian agama Kristiani yang bersifat praktis ini sangat kuat terasa selama separuh terakhir abad sembilan belas.
Pada satu sisi, adanya tradisi pembangkangan keagamaan yang terwujud ketidakseragaman seperti halnya Protestan telah menciptakan kebebasan gereja dalam hubungan dengan Roma Katolik tidak berarti kebebasan teologi Kristiani. Protestianisme, berarti kebebasan Serikat Serikat dengan keyakinan yang sama secara sukarela. Prinsip sukarela ini di kemudian hari diterjemahkan dari bidang keagamaan ke dalam kepentingan dalam prinsip hidup dalam masyarakat, yaitu demokrasi.
ππππ ππππ πππππ π²ππππππππππ π ππ πππππππππππ πππππ ππ€π¨πππ‘ππ¨π’π!
Sumber : WAG Pendidikan Sosialis Papua Anti π²ππππππππππ π ππ πππππππππππ ***
Belum ada Komentar
Posting Komentar